Selasa, 01 Januari 2019

Laporan PKL Budidaya Tanaman Melon (Cucums melo L.) Dengan Teknik Hidroponik



BAB I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Pertanian  merupakan faktor yang berperan penting bagi prekonomian indonesia. Oleh karena itu, perlu di kembangkan kearah maju dan perlu didorong dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) serta keterampilan yang cukup handal sehingga benar-benar dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan taraf hidup rakyat ataupun pendapatan Negara pada umumnya.
Dalam pencapaian tujuan tersebut maka praktik kerja industri yang dilakukan di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG (POLINELA)  yaitu merupakan institusi pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga teknis/lapangan yang terampil, berbudidaya, mempunyai tanggung jawab, serta memiliki sifat disiplin yang tinggi oleh karena itu saya memilih “Budidaya Tanaman Melon Menggunakan Teknik HIDROPONIK”.
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun.
Untuk mendukung pengembangan budidaya melon secara intensif dalam skala agribisnis, diperlukan ketersediaan paket teknologi budidaya dan pasca panen yang memadai juga berbentuk informasi kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun sosial budaya dari komoditas ini.Budidaya melon dapat diarahkan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor dan peningkatan ekspor, perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani, peningkatan kualitas lingkungan.


1.2    Tujuan
Adapun tujuan dari praktek kerja industri ini adalah :
1.         Mengetahui cara budidaya melon menggunakan teknik hidroponik.
2.         Menambah keterampilan dalam budidaya tanaman melon secara hidroponik.

1.3    Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Industri yaitu :
1.      Menambah pengalaman dalam budidaya melon secara hidroponik
2.      Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh disekolah


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

              2.1         Pengertian Hidroponik
Hidroponik  adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media  tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tanaman.
              2.2         Macam-macam Teknik Hidroponik
a.         Wick system
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
b.         Eeb and flow system
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
c.         NFT (Nutrient Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.


d.        Aeroponic system
Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.
e.         Drip/fertigasi system
Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang populer yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.
f.          Water culture system
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi

              2.3         Kelebihan sistem hidroponik
a.         Penggunaan lahan lebih efisien
b.         Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
c.         Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
d.        Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
e.         Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah





         2.4              Buah melon
Kingdom                : Plantae
Sub Kingdom         : Viridiplantae
Infra Kingdom       : Streptophyta
Super divisi             : Embryophyta
Divisi                      : Magnoliophyta
Sub Divisi               : Spermatophyta
Kelas                       : magnoliopsida
Super Ordo             : Rosanae
Ordo                       : Cucurbitales
Famili                      : Cucurbitaceae
Genus                     : Cucumis L.
Spesies                    : Cucumis melo L.

Deskripsi :
Tanaman melon merupakan tanaman semusim atau setahunan yang bersifat merambat atau menjalar dengan bantuan alat pemegang berbentuk lilin. Tanaman melon ini terdiri 2 dauan tembaga sehingga termasuk dalam kelas tumbuhan dikotil.
a)         Akar
Tanaman ini memiliki perakaran tunggang terdiri dari atas akar utama dan akar literal. Panjag akar utama dari pangkal batang mencapai 15-20 cm. sedangkan akar sekunder keluar dari serabut akat di sebut akar tersier, penyebaran akan ini mencapai 35-45 cm.
b)      Batang
Tanaman ini memiliki batang berwarna hijau muda dengan berbentuk bersegi lima berlekuk dengan 3-7 lekukan dan bergaris tengah 8 – 15 cm. memiliki berhulu dan terdapat buku atau ruas – ruas yang melekat pada tangkai daun.

c)         Daun
Tanaman ini memiliki daun berwarna hjau berbentuk dbercangkao atau menjari bersudut lima. Berlekuk 3-5 lekukan dan ebrgaris tengah 8-15 cm. Daun tanaman memiliki permukaan kasar, dan susunan daun berselang-seling.
d)     Bunga
Tanaman ini memiliki bunga yang tumbuh di ketiak daun, bunga jantan berbentuk secara berkelompok 3-6 buah. Bunga jantan akan muncul pda ketiak daun yang di topang dengan tangkai pipih panjang dan hanya terdiri dari mahkota bunga dan benang sari serta tidak memiliki bakal buah. sedangkan bunga betina muncul pada ruas percabangan di ketiak daun terdiri dari bunga, putik dan bakal buah. setelah itu kedua itu akan akan menyerbuk dengan bantuan angin sehingga akan menjadi bakal buah.
e)      Buah
Tanaman ini memiliki buah yang terdiri dari kulit buah, daging buah, dan biji. Kulit buah tidak terlalu tebal 1-2 mm, tetapi keras dan kuat. Kulit ini memiliki lapisan yang tersusun epidermis, mesodermis dan endodermis. Bentuk buah melon ini bulat, lonjong dan lainnya dengan memiliki warna hijau, kuning dan juga ada kehijaua tua. Sedangkan daging buah berwarna hijau, kuning keputihan dan juga jingga.
f)       Biji
Tanaman melon memiliki biji berwrna coklat muda, panjang 0.9 mm dan berdiameter 0.4 mm. Dalam satu buah melon terdapat biji sekitar 500 – 600 biji (Fredikurniawan.com, 2017).


Hama dan penyakit yang menyerang tanaman melon antara lain :
·         Lalat buah (Batrocera cucurbitae) yang menyebabkan buah muda gugur karena membuat liang ditangkai buah
·         Virus mozaik
·         Layu fusarium (F. Oxysporum f. Melonis)
·         Karat (Macrosporium cucumerium)



BAB III. PELAKSANAAN
3.1     Waktu dan tempat kegiatan
Pelaksanaan praktek kerja industri ini mulai tanggal 17 januari 2017 sampai dengan 17 April 2017, dan melakukan praktek sesuai dengan jam kerja pegawai yaitu mulai kerja pukul 07:00 Wib, istirahat pukul 11:00 Wib, masuk pukul 15:00 Wib, dan pulang pukul 17:00 Wib. Sedangkan tempat pelaksanaan kegiatan prakerin ini Dilaksanakan di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG (POLINELA), Alamat jl. Soekarno-Hatta no. 10, Bandar lampung, Provinsi Lampung.

3.2     Gambaran Umum Tempat PRAKERIN
a.         Sejarah instansi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan profesional di bidang pertanian, Pemerintah Indonesia membuka sistem pendidikan baru yang berbentuk Politeknik Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri di Propinsi Lampung ini resmi terbentuk dengan diterbitkannya SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.14/Dikti/Kep/1984, tanggal 7 April 1984 tentang Pembentukan Politeknik Pertanian Universitas Lampung. Kemudian dalam rangka mempersiapkan pengembangan Politeknik Pertanian, yang meliputi pengembangan fisik kampus, tenaga pengajar, dan pengembangan kurikulum, maka pada tanggal 3 Desember 1985, melalui SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.79/Dikti/Kep/1985, dibentuk Penanggung Jawab Unit Pelaksana Proyek pada Proyek Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian Universitas Lampung.
Pada tanggal 3 Nopember 1988 Politeknik Pertanian Universitas Lampung menempati kampus baru di Jalan Soekarno-Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung, dan pada tanggal 15 Desember 1988 Penanggung jawab Pengembangan Politeknik Pertanian Negeri Lampung dilantik oleh Rektor Universitas Lampung. Pada tanggal 7 April 2001, berdasarkan SK. Mendiknas RI No. 036/O/2001 tentang Pendirian Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung, Politeknik Pertanian Negeri Lampung resmi mandiri menjadi salah satu bentuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Propinsi Lampung dengan nama Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung.
Berdasarkan rapat Senat Politeknik tanggal 19 Oktober 2002 telah ditetapkan perubahan nama Politeknik menjadi Politeknik Negeri Lampung. Pertimbangan perubahan nama tersebut merupakan rencana pengembangan Politeknik di masa mendatang agar memperluas bidang studi yang dapat dilaksanakan dan dibutuhkan masyarakat, misalnya bidang studi ekonomi secara umum, keteknikan, manajemen dan sebagainya.
Politeknik Negeri Lampung diamanatkan untuk melaksanakan Pendidikan vokasi yaitu pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dan profesionalitas dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Oleh karena itu pendidikan di Politeknik Negeri Lampung lebih diarahkan kepada pembelajaran yang professional dengan dukungan tenaga pengajar (dosen), teknisi, tenaga administrasi dan fasilitas pendukung proses belajar mengajar yang menunjang sistem pembelajaran tersebut.
Tujuan umum program pendidikan profesional/vokasi adalah menyiapkan mahasiswa menjadi warganegara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian serta masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan langsung dalam bidang keahliannya, serta memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam bidang tertentu.
Program pendidikan profesional/vokasi yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lampung terdiri atas Program Diploma III dan Program Diiploma IV 
·           Program Diploma 3 (Ahli Madya) mempunyai beban studi komulatif 110 - 120 sks, dijadwalkan untuk 6 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 6 - 20 semester.
·           Program Diploma 4 (Sarjana Terapan) mempunyai beban studi komulatif 144 - 160 sks, dijadwalkan untuk 8 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 8 - 14 semester.
Program studi jenjang diploma III (DIII/D3)/AHLI MADYA
Program studi di Politeknik Negeri Lampung terdiri dari 11 (Sebelas) Program Studi yaitu :
1.        Produksi Tanaman Pangan (D3) : Menyiapkan lulusan yang kompetitif untuk memenuhi pasar tenaga kerja, berjiwa wirausaha, pelaku bisnis pembenihan yang handal, dan berkemampuan komunikasi yang baik.
2.        Hortikultura (D3) : Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai manajer, supervisor, konsultan, penyuluh, teknisi produksi holtikultura, kultur jaringan dan penata taman serta mampu mengembangkan agribisnis hortilkultura.
3.        Produksi Tanaman Perkebunan (D3) : Menyiapkan lulusan yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan (kualifikasi) pada tingkat supervisor dalam bidang perkebunan yang meliputi budidaya, pengolahan hasil, manajemen perkebunan kewirausaan yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan sikap yang bertanggung jawab berdasarkan kaidah ilmiah.
4.        Teknik Sumber Daya Lahan dan Lingkungan (D3) : Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan teknis operasional dan manajerial dibidang keteknikan sumber daya lahan dan air dengan kompetensi dibidang survei dan perpetaan, perencanaan dan aplikasi irigasi, pengolahan dan pemanfaatan sumber daya lahan, analisis kualitas lingkungan.
5.        Mekanisasi Pertanian (D3) : Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai seorang supervisor pengoperasian alat dan mesin budidaya pertanian, alat dan mesin pasca panen, bangunan pertanian, dan perbengkelan pertanian.
6.        Teknologi Pangan (D3) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam teknologi pengolahan pangan dan penanganan produk pertanian, memiliki kemampuan sebagai seorang quality control dan supervisor proses pengolahan pangan dengan daya juang yang tinggi serta memiliki kemampuan mengembangkan diversifikasi produk olahan pangan dan memiliki jiwa wirausaha.
7.        Produksi Ternak (D3) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam seleksi ternak bakalan, program pemberian dan formulasi ransum ternak, penerapan program reproduksi ternak, perancangan program pencegahan dan pemberantasan penyakit, perencanaan dan pengelolaan suatu usaha peternakan dan pemasaran produk peternakan.
8.        Budidaya Perikanan (D3) : Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam pasar global, memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat madya, wirausahawan yang handal dibidang pembenihan serta pembesaran ikan, udang, kerang dan lain-lain.
9.        Agribisnis (D3) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam wirausaha agribisnis serta terampil menerapkan teknologi dan komunikasi dalam bisnis.
10.    Akuntansi (D3) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam penyusunan laporan keuangan untuk berbagai jenis perusahaan, penghitungan dan pelaporan pajak, dan pelaksanaan proses audit dengan mengimplementasikan sistem informasi akuntansi.
11.    Manajemen Informatika (D3) : Menghasilkan lulusan Ahli Madya (Amd) Manajemen Informatika dan komputer yang mampu : Merancang, mengembangkan dan mengelola sistem basis data. Merancang, mengembangkan dan mengelola perangkat lunak komputer. Merancang, mengembangkan dan mengelola sistem informasi berbasis web. Merencanakan dan menerapkan konsep bisnis berbasis teknologi informasi untuk tujuan wirausaha. Dan Mampu Beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Program studi jenjang diploma IV (DIV/D4) SARJANA TERAPAN
Program studi di Politeknik Negeri Lampung terdiri dari 7 (Tujuh) Program Studi yaitu :
1.        Teknologi Pembenihan (S1/D4) : Menghasilkan Sarjana Saint Terapan (SST) di bidang teknologi perbenihan yang profesional, berkarakter dan berbudi luhur serta memiliki kemampuan dalam pemberdayaan agribisnis dan teknologi pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
2.        Produksi dan Manajemen Industri Perkebunanan (S1/D4) : Menyiapkan sumber daya manusia (lulusan) yang memiliki kemampuan teknis (profesional), manajerial, akademik, dan kemampuan komunikasi interpersonal berdasarkan keahlian pada komoditi tanaman perkebunan tertentu.
3.        Teknologi Produksi Ternak (S1/D4) : Menyiapkan lulusan yang disiplin, mandiri dan kompetitif dibidang teknologi produksi ternak
4.        Agribisnis Pangan (S1/D4) : Menyiapkan lulusan yang profesional, disiplin, mandiri dan kompetitif dibidang agribisnis pangan
5.        Akuntansi Perpajakan (S1/D4) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam bidang penghitungan dan pelaporan pajak, dan pelaksanaan proses audit dengan mengimplementasikan sistem informasi akuntansi.
6.        Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (S1/D4) : Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai manajer, supervisor, konsultan, penyuluh, holtikultura, kultur jaringan dan penata taman serta mampu mengembangkan agribisnis hortilkultura.
7.        Teknologi Rekayasa Kimia Industri (S1/D4) (Wikipedia, 2017).
3.3  Kegiatan yang dilaksanakan
Budidaya tanaman melon secara hidroponik dilakukan melalui tahap berikut :
1.         Menyiapkan pot/polybag dan media tanam
Wadah untuk menanam melon hidroponik sistem fertigasi bisa menggunakan pot atau polybag, idealnya agar wadah cukup banyak menampung media tanam, gunakan pot/polybag yang berdiameter 30 cm. Media yang dipakai adalah pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Masukan media tanam pada polybag dengan ukuran 2/3 bagian polybag.

2.         Menyiapkan perlengkapan fertigasi
Fertigasi adalah salah satu sistem hidroponik yang paling baik karena bisa diaplikasikan untuk menanam hidroponik skala besar maupun skala kecil. Sistem fertigasi juga bisa diaplikasikan pada banyak jenis tanaman, terutama tanaman semusim berumur panjang. Kelebihan  lain dari sistem fertigasi adalah kemudahannya memasang instalasi serta peralatan yang bisa digunakan berulang-ulang. Perlengkapan sistem fertigasi yang dibutuhkan unuk melon hidroponik antara lain sebagai berikut :
1)        Tandon nutrisi adalah wadah untuk menampung larutan hidroponik.
2)        Pompa air berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik dari tandon kemasing-masing pot/polybag melalui selang.
3)        Timer berfungsi untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi ketanaman.
4)        Selang/pipa induk berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tandon ke selang pembagi.
5)        Selang pembagi berfungsi untuk membagi aliran larutan nutrisi dari selang induk kesetiap baris tanaman
6)        Selang fertigasi berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari selang pembagi ke polybag/pot.
7)        Stick fertigasi berfungsi untuk mengatur tetesan larutan nutrisi ke media tanam. Stick fertigasi dipasang pada ujung selang fertigasi dan ditancapkan ke media tanam.
8)        Nepple berfungsi untuk menyambungkan selang fertigasi dengan selang pembagi.
3.      Memasang instalasi fertigasi
Setelah pengisian media tanam ke polybag dan perlengkapan fertigasi sudah lengkap, selanjutnya adalah memasang instalasi fertigasi :
1)        Susun polybag/ pot dengan bentuk barisan memanjang.
2)        Untuk menghemat penggunaan selang/pipa, polybag disusun 2 baris kiri dan kanan secara zig-zag.
3)        Selang/pipa diletakan ditengah-tengah barisan polybag
4)        Letakan tandon nutrisi pada tempat yang terlindungi dari panas matahari.
5)        Pasang timer dan pompa, kemudian pompa dihubungkan dengan pipa/selang yang ada ditengah barisan polybag.
6)        Pasang stick fertigasi pada ujung selang fertigasi.
7)        Hubungkan selang fertigasi menggunakan nepple pada pipa/selang induk.
8)        Tancapkan stick fertigasi pada media tanam
4.         Menyiapkan benih dan menyemai benih melon hidroponik
Benih melon bisa diperoleh ditoko pertanian. Setelah benih melon didapat, rendam benih melon pada air hangat kuku selama kurang lebih 2 jam. Bisa ditambahkan beberapairisan bawang merah pada air rendaman untuk merangsang perkecambahan. Setelah itu ditiriskan, kemudian benih dibungkus dengan kertas tisu  dan disimpan dalam kantong plastik hitam yang diikat rapat, letakkan pada tempat yang hangat, 2 hari kemudian biasanya benih sudah berkecambah.
Siapkan media semai, bisa menggunakan polybag kecil atau tray semai yang diisi dengan media semai arang sekam. Lubangi media semai dan letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati-hati. Letakkan pada tempat teduh yang terlindungi dari hujan. Setelah tumbuh letakan bibit ditempat yang terkena sinar matahari agar bibit kuat dan tidak etiolasi. Sirm bibit dengan larutan nutrisi hidroponik ppm rendah (400ppm) seperlunya. Tujuh atau sepuluh hari kemudian bibit sudah siap dipindah ke polybag.
5.         Menanam bibit melon hidroponik
Bibit melon siap dipindah tanam kepolybag pada umur 7-10 HST. Lubangi media tanam sesuai dengan ukuran media semai. Tanam bibit  pada lubang tersebut, satu bibit satu polybag, tekan-tekan sedikit media tanam disekitar bibit agar kokoh. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit tidak layu atau stres, kemudian siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik secukupnya. Untuk penyiraman ini, buat larutan nutrisi hidroponik ppm rendah, yaitu 400-500 ppm. Keesokan harinya penyiraman yang sekaligus pemberian nutrisi dilakukan dengan sistem fertigasi.


6.         Pemberian larutan nutrisi hidroponik
Dosis ppm larutan nutrisi hidroponik dari mulai tanam hingga panen berbeda-beda, semakin bertambah usia tanaman maka ppm yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Berikut ini kebutuhan ppm nutrisi untuk tanaman melon hidroponik pada setiap fase pertumbuhannya :
1)        0 - 7 hari setelah tanam : 500 ppm
2)        8 – 14 hari setelah tanam : 750 ppm
3)        15 – 21 hari setelah tanam : 1000 ppm
4)        22 – 28 hari setelah tanam : 1250 ppm
5)        29 – 35 hari setelah tanam : 1500 ppm
6)        36 hari dan seterusnya sampai panen : 2000 ppm
7.         Frekuensi dan waktu pemberian larutan nutrisi hidroponik
Agar tanaman melon hidroponik dapat tumbuh optimal dan berproduksi dengan baik, nutrisi harus diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Frekuensi dan volume larutan nutrisi yang diberikan juga semakin ditingkatkan. Berikut ini panduan dasar frekuensi, volume dan waktu pemberian nutrisi untuk tanaman melon hidroponik :
1)        Nutrisi diberikan mulai jam 07:00 pagi – jam 05:00 sore.
2)        Pada awal pertumbuhan nutrisi diberikan sebanyak 600 ml/hari. Set timer agar pompa hidup dan mati secara otomatis 5 kali dalam sehari. Sekali hidup pompa timer diset untuk mengalirkan nutrisi sebanyak 100 ml. Artinya nutrisi diberikan setiap 2 jam sekali.
3)        Setiap 1 minggu sekali tanaman diberikan air tanpa nutrisi selama 1 hari.
4)        Jika turun hujan disiang hari, tingkatkan frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi untuk mengantisipasi hilangnya nutrisi oleh air hujan.
5)        Tingkatkan frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
6)        Jika siang hari panas, siramkan air biasa sebanyak 300-500 ml/polybag disiang hari(sesuaikan dengan kebutuhan) agar tanaman tidak kekurangan air dan layu.
8.         Pemeliharaan dan perawatan tanaman melon hidroponik
Selain nutrisi, tanaman melon hidroponik juga memerlukan pemeliharaan seperti tanaman pada umumnya kegiatan pemeliharaan  pada tanaman melon hidroponik antara lainsebagai berikut :
1)        Memasang ajir/lanjaran. Ajir/lanjaran segera dipasang setelah  penanaman selesai, ajir bisa menggunakan bambu atau kayu.
2)        Melilitkan batang tanaman melon pada ajir yang sudah disediakan.
3)        Mengecek ph larutan nutrisi dan media tanam secara berkala  dan usahakan ph tetap stabil. Jika ph turun, naikkan dengan ph up dan jika ph naik, turunkan dengan ph down.
4)        Melakukan seleksi buah, buang bakal buah yang kurang bagus dan sisakan 2-3 buah yang dipelihara dalam 1 pohon.
5)        Pengendalian hama dan penyakit tanaman melon

Gambar 3. Melilitkan tanaman melon            Gambar 4. Pengendalian hama




BAB IV. PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian kegiatan Prakerin yang dilaksanakan mulai 17 Januari 2017 sampai dengan 17 April 2017 di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG (POLINELA), dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.         Menanam melon secara hidroponik dapat meningkatkan kualitas buah
2.         Penggunaan nutrisi sangat dibutuhkan pada mtode hidroponik, sebagai pengganti unsur hara yang terkandung dalam tanah
3.         Perencanaan yang matang dapat mendukung Prakerin ini berjalan dengan baik dan lancar.
4.         Sistem pengorganisasian berhasil dilaksanakan, dimana setiap anggota bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5.         Pengawasan yang dilakukan sehingga hasil yang dicapai berhasil guna dan berdaya guna.
6.         Kerjasama antar anggota dapat mendukung pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik.
7.         Fungsi kedisiplinan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
8.         Kemampuan dan ketrampilan yang mendukung terlaksananya prakerin berjalan dengan baik dan lancar.

4.2  Saran
a.       Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha.
b.      Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada.
c.       Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala persoalan atau masalah.
d.      Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
e.       Meningkatkan daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah harus senantiasa memberikan dorongan dalam melaksanakan Prakerin.

1 komentar: