BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan faktor yang berperan penting bagi
prekonomian indonesia. Oleh karena itu, perlu di kembangkan kearah maju dan
perlu didorong dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) serta
keterampilan yang cukup handal sehingga benar-benar dapat memberikan kontribusi
bagi peningkatan taraf hidup rakyat ataupun pendapatan Negara pada umumnya.
Dalam
pencapaian tujuan tersebut maka praktik kerja industri yang dilakukan di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG (POLINELA) yaitu merupakan institusi pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan tenaga teknis/lapangan yang terampil, berbudidaya,
mempunyai tanggung jawab, serta memiliki sifat disiplin yang tinggi oleh karena
itu saya memilih “Budidaya Tanaman Melon
Menggunakan Teknik HIDROPONIK”.
Agribisnis
melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin
keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor
iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan
tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun.
Untuk mendukung pengembangan
budidaya melon secara intensif dalam skala agribisnis, diperlukan ketersediaan
paket teknologi budidaya dan pasca panen yang memadai juga berbentuk informasi
kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun sosial budaya dari komoditas
ini.Budidaya melon dapat diarahkan pada upaya menunjang peningkatan pendapatan
petani, perbaikan gizi masyarakat, pengurangan impor dan peningkatan ekspor,
perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani, peningkatan kualitas lingkungan.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari praktek kerja industri ini adalah :
1.
Mengetahui cara budidaya melon menggunakan
teknik hidroponik.
2.
Menambah keterampilan dalam budidaya tanaman
melon secara hidroponik.
1.3 Manfaat
Manfaat
dari Praktek Kerja Industri yaitu :
1.
Menambah pengalaman dalam budidaya melon secara
hidroponik
2.
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh disekolah
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Hidroponik
Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tanaman.
2.2
Macam-macam Teknik Hidroponik
a.
Wick
system
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan
populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi
mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik
untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan
baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
b.
Eeb and
flow system
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang
kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam
penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang
dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan
atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
c.
NFT (Nutrient Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang paling populer
dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam
sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan
nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam
air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada
jenis tanaman berdaun seperti selada.
d.
Aeroponic
system
Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil
yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini
disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk
ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung
oksigen.
e.
Drip/fertigasi
system
Selain wick
system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang populer
yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat
pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.
f.
Water
culture system
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi
dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat
ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem
hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar
tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih
baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi
2.3
Kelebihan sistem hidroponik
a.
Penggunaan lahan lebih efisien
b.
Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
c.
Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
d.
Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
e.
Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah
2.4
Buah melon
Kingdom :
Plantae
Sub Kingdom :
Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super divisi :
Embryophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Sub Divisi :
Spermatophyta
Kelas :
magnoliopsida
Super Ordo :
Rosanae
Ordo :
Cucurbitales
Famili :
Cucurbitaceae
Genus :
Cucumis L.
Spesies :
Cucumis melo L.
Deskripsi :
Tanaman
melon merupakan tanaman semusim atau setahunan yang bersifat merambat atau
menjalar dengan bantuan alat pemegang berbentuk lilin. Tanaman melon ini
terdiri 2 dauan tembaga sehingga termasuk dalam kelas tumbuhan dikotil.
a)
Akar
Tanaman
ini memiliki perakaran tunggang terdiri dari atas akar utama dan akar literal.
Panjag akar utama dari pangkal batang mencapai 15-20 cm. sedangkan akar
sekunder keluar dari serabut akat di sebut akar tersier, penyebaran akan ini
mencapai 35-45 cm.
b)
Batang
Tanaman
ini memiliki batang berwarna hijau muda dengan berbentuk bersegi lima berlekuk
dengan 3-7 lekukan dan bergaris tengah 8 – 15 cm. memiliki berhulu dan terdapat
buku atau ruas – ruas yang melekat pada tangkai daun.
c)
Daun
Tanaman
ini memiliki daun berwarna hjau berbentuk dbercangkao atau menjari bersudut
lima. Berlekuk 3-5 lekukan dan ebrgaris tengah 8-15 cm. Daun tanaman memiliki
permukaan kasar, dan susunan daun berselang-seling.
d)
Bunga
Tanaman
ini memiliki bunga yang tumbuh di ketiak daun, bunga jantan berbentuk secara berkelompok
3-6 buah. Bunga jantan akan muncul pda ketiak daun yang di topang dengan
tangkai pipih panjang dan hanya terdiri dari mahkota bunga dan benang sari
serta tidak memiliki bakal buah. sedangkan bunga betina muncul pada ruas
percabangan di ketiak daun terdiri dari bunga, putik dan bakal buah. setelah
itu kedua itu akan akan menyerbuk dengan bantuan angin sehingga akan menjadi
bakal buah.
e)
Buah
Tanaman ini memiliki buah yang terdiri dari kulit buah,
daging buah, dan biji. Kulit buah tidak terlalu tebal 1-2 mm, tetapi keras dan
kuat. Kulit ini memiliki lapisan yang tersusun epidermis, mesodermis dan
endodermis. Bentuk buah melon ini bulat, lonjong dan lainnya dengan memiliki
warna hijau, kuning dan juga ada kehijaua tua. Sedangkan daging buah berwarna hijau,
kuning keputihan dan juga jingga.
f)
Biji
Tanaman
melon memiliki biji berwrna coklat muda, panjang 0.9 mm dan berdiameter 0.4 mm.
Dalam satu buah melon terdapat biji sekitar 500 – 600 biji (Fredikurniawan.com,
2017).
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman melon antara
lain :
·
Lalat buah (Batrocera cucurbitae) yang menyebabkan
buah muda gugur karena membuat liang ditangkai buah
·
Virus mozaik
·
Layu fusarium (F. Oxysporum f. Melonis)
·
Karat (Macrosporium cucumerium)
BAB III.
PELAKSANAAN
3.1
Waktu
dan tempat kegiatan
Pelaksanaan
praktek kerja industri ini mulai tanggal 17 januari 2017 sampai dengan 17 April
2017, dan melakukan praktek sesuai dengan jam kerja pegawai yaitu mulai kerja
pukul 07:00 Wib, istirahat pukul 11:00 Wib, masuk pukul 15:00 Wib, dan pulang
pukul 17:00 Wib. Sedangkan tempat pelaksanaan kegiatan prakerin ini Dilaksanakan
di POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG (POLINELA),
Alamat jl. Soekarno-Hatta no. 10, Bandar lampung, Provinsi Lampung.
3.2
Gambaran
Umum Tempat PRAKERIN
a.
Sejarah
instansi
Dalam rangka memenuhi kebutuhan
tenaga terampil dan profesional di bidang pertanian, Pemerintah Indonesia
membuka sistem pendidikan baru yang berbentuk Politeknik Pertanian. Politeknik
Pertanian Negeri di Propinsi Lampung ini resmi terbentuk dengan diterbitkannya
SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.14/Dikti/Kep/1984, tanggal 7 April 1984 tentang
Pembentukan Politeknik Pertanian Universitas Lampung. Kemudian dalam rangka
mempersiapkan pengembangan Politeknik Pertanian, yang meliputi pengembangan
fisik kampus, tenaga pengajar, dan pengembangan kurikulum, maka pada tanggal 3
Desember 1985, melalui SK. Dirjen Dikti Depdikbud No.79/Dikti/Kep/1985,
dibentuk Penanggung Jawab Unit Pelaksana Proyek pada Proyek Pengembangan
Pendidikan Politeknik Pertanian Universitas Lampung.
Pada tanggal 3 Nopember 1988
Politeknik Pertanian Universitas Lampung menempati kampus baru di Jalan
Soekarno-Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung, dan pada tanggal 15 Desember 1988
Penanggung jawab Pengembangan Politeknik Pertanian Negeri Lampung dilantik oleh
Rektor Universitas Lampung. Pada tanggal 7 April 2001, berdasarkan SK.
Mendiknas RI No. 036/O/2001 tentang Pendirian Politeknik Pertanian Negeri
Bandar Lampung, Politeknik Pertanian Negeri Lampung resmi mandiri menjadi salah
satu bentuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Propinsi Lampung dengan nama
Politeknik Pertanian Negeri Bandar Lampung.
Berdasarkan rapat Senat
Politeknik tanggal 19 Oktober 2002 telah ditetapkan perubahan nama Politeknik
menjadi Politeknik Negeri Lampung. Pertimbangan perubahan nama tersebut merupakan
rencana pengembangan Politeknik di masa mendatang agar memperluas bidang studi
yang dapat dilaksanakan dan dibutuhkan masyarakat, misalnya bidang studi
ekonomi secara umum, keteknikan, manajemen dan sebagainya.
Politeknik Negeri Lampung diamanatkan untuk melaksanakan
Pendidikan vokasi
yaitu pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dan profesionalitas dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara
dengan program sarjana. Oleh karena itu pendidikan di Politeknik Negeri Lampung
lebih diarahkan kepada pembelajaran yang professional dengan dukungan tenaga
pengajar (dosen), teknisi, tenaga administrasi dan fasilitas pendukung proses
belajar mengajar yang menunjang sistem pembelajaran tersebut.
Tujuan umum program pendidikan
profesional/vokasi adalah menyiapkan mahasiswa menjadi warganegara yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas
yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian serta masalah yang dihadapi masyarakat,
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan langsung dalam bidang keahliannya,
serta memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
dalam bidang tertentu.
Program pendidikan
profesional/vokasi yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lampung terdiri
atas Program Diploma III dan Program Diiploma IV
·
Program Diploma 3 (Ahli Madya) mempunyai
beban studi komulatif 110 - 120 sks, dijadwalkan untuk 6 semester, dan dapat
ditempuh dalam waktu 6 - 20 semester.
·
Program Diploma 4 (Sarjana Terapan) mempunyai beban studi komulatif 144 - 160 sks,
dijadwalkan untuk 8 semester, dan dapat ditempuh dalam waktu 8 - 14 semester.
Program studi jenjang diploma III
(DIII/D3)/AHLI MADYA
Program studi di Politeknik Negeri Lampung terdiri dari 11
(Sebelas) Program Studi yaitu :
1.
Produksi Tanaman Pangan (D3) :
Menyiapkan lulusan yang kompetitif untuk memenuhi pasar tenaga kerja, berjiwa
wirausaha, pelaku bisnis pembenihan yang handal, dan berkemampuan komunikasi
yang baik.
2.
Hortikultura (D3) : Menyiapkan
lulusan yang memiliki kemampuan sebagai manajer, supervisor, konsultan,
penyuluh, teknisi produksi holtikultura, kultur jaringan dan penata taman serta
mampu mengembangkan agribisnis hortilkultura.
3.
Produksi Tanaman Perkebunan (D3) :
Menyiapkan lulusan yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan (kualifikasi)
pada tingkat supervisor dalam bidang perkebunan yang meliputi budidaya,
pengolahan hasil, manajemen perkebunan kewirausaan yang memiliki kemampuan
berkomunikasi dan sikap yang bertanggung jawab berdasarkan kaidah ilmiah.
4.
Teknik Sumber Daya Lahan dan
Lingkungan (D3) :
Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan teknis operasional dan manajerial
dibidang keteknikan sumber daya lahan dan air dengan kompetensi dibidang survei
dan perpetaan, perencanaan dan aplikasi irigasi, pengolahan dan pemanfaatan
sumber daya lahan, analisis kualitas lingkungan.
5.
Mekanisasi Pertanian (D3) :
Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai seorang supervisor
pengoperasian alat dan mesin budidaya pertanian, alat dan mesin pasca panen,
bangunan pertanian, dan perbengkelan pertanian.
6.
Teknologi Pangan (D3) :
Menyiapkan lulusan yang profesional dalam teknologi pengolahan pangan dan
penanganan produk pertanian, memiliki kemampuan sebagai seorang quality control
dan supervisor proses pengolahan pangan dengan daya juang yang tinggi serta
memiliki kemampuan mengembangkan diversifikasi produk olahan pangan dan
memiliki jiwa wirausaha.
7.
Produksi Ternak (D3) :
Menyiapkan lulusan yang profesional dalam seleksi ternak bakalan, program
pemberian dan formulasi ransum ternak, penerapan program reproduksi ternak,
perancangan program pencegahan dan pemberantasan penyakit, perencanaan dan
pengelolaan suatu usaha peternakan dan pemasaran produk peternakan.
8.
Budidaya Perikanan (D3) :
Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam pasar global, memiliki kemampuan
sebagai tenaga kerja tingkat madya, wirausahawan yang handal dibidang
pembenihan serta pembesaran ikan, udang, kerang dan lain-lain.
9.
Agribisnis (D3) :
Menyiapkan lulusan yang profesional dalam wirausaha agribisnis serta terampil
menerapkan teknologi dan komunikasi dalam bisnis.
10. Akuntansi (D3) : Menyiapkan lulusan yang profesional dalam
penyusunan laporan keuangan untuk berbagai jenis perusahaan, penghitungan dan
pelaporan pajak, dan pelaksanaan proses audit dengan mengimplementasikan sistem
informasi akuntansi.
11. Manajemen Informatika (D3) : Menghasilkan lulusan Ahli Madya (Amd)
Manajemen Informatika dan komputer yang mampu : Merancang, mengembangkan
dan mengelola sistem basis data. Merancang, mengembangkan dan mengelola
perangkat lunak komputer. Merancang, mengembangkan dan mengelola sistem
informasi berbasis web. Merencanakan dan menerapkan konsep bisnis berbasis
teknologi informasi untuk tujuan wirausaha. Dan Mampu Beradaptasi terhadap perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
Program studi jenjang diploma IV (DIV/D4) SARJANA TERAPAN
Program studi di Politeknik Negeri Lampung terdiri dari 7
(Tujuh) Program Studi yaitu :
1.
Teknologi Pembenihan (S1/D4) :
Menghasilkan Sarjana Saint Terapan (SST) di bidang teknologi perbenihan yang
profesional, berkarakter dan berbudi luhur serta memiliki kemampuan dalam
pemberdayaan agribisnis dan teknologi pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
2.
Produksi dan Manajemen Industri
Perkebunanan (S1/D4) :
Menyiapkan sumber daya manusia (lulusan) yang memiliki kemampuan teknis
(profesional), manajerial, akademik, dan kemampuan komunikasi interpersonal
berdasarkan keahlian pada komoditi tanaman perkebunan tertentu.
3.
Teknologi Produksi Ternak (S1/D4) :
Menyiapkan lulusan yang disiplin, mandiri dan kompetitif dibidang teknologi
produksi ternak
4.
Agribisnis Pangan (S1/D4) :
Menyiapkan lulusan yang profesional, disiplin, mandiri dan kompetitif dibidang
agribisnis pangan
5.
Akuntansi Perpajakan (S1/D4) :
Menyiapkan lulusan yang profesional dalam bidang penghitungan dan pelaporan
pajak, dan pelaksanaan proses audit dengan mengimplementasikan sistem informasi
akuntansi.
6.
Teknologi Produksi Tanaman
Hortikultura (S1/D4) :
Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan sebagai manajer, supervisor,
konsultan, penyuluh, holtikultura, kultur jaringan dan penata taman serta mampu
mengembangkan agribisnis hortilkultura.
7.
Teknologi Rekayasa Kimia Industri (S1/D4)
(Wikipedia, 2017).
3.3 Kegiatan yang dilaksanakan
Budidaya tanaman melon secara hidroponik
dilakukan melalui tahap berikut :
1.
Menyiapkan pot/polybag
dan media tanam
Wadah untuk menanam melon hidroponik sistem
fertigasi bisa menggunakan pot atau polybag, idealnya agar wadah cukup banyak
menampung media tanam, gunakan pot/polybag yang berdiameter 30 cm. Media yang
dipakai adalah pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Masukan media
tanam pada polybag dengan ukuran 2/3 bagian polybag.
2.
Menyiapkan
perlengkapan fertigasi
Fertigasi adalah salah satu sistem hidroponik
yang paling baik karena bisa diaplikasikan untuk menanam hidroponik skala besar
maupun skala kecil. Sistem fertigasi juga bisa diaplikasikan pada banyak jenis
tanaman, terutama tanaman semusim berumur panjang. Kelebihan lain dari sistem fertigasi adalah
kemudahannya memasang instalasi serta peralatan yang bisa digunakan
berulang-ulang. Perlengkapan sistem fertigasi yang dibutuhkan unuk melon
hidroponik antara lain sebagai berikut :
1)
Tandon nutrisi adalah wadah untuk menampung larutan hidroponik.
2)
Pompa air berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik
dari tandon kemasing-masing pot/polybag melalui selang.
3)
Timer berfungsi untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian
larutan nutrisi ketanaman.
4)
Selang/pipa induk berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi
dari tandon ke selang pembagi.
5)
Selang pembagi berfungsi untuk membagi aliran larutan nutrisi
dari selang induk kesetiap baris tanaman
6)
Selang fertigasi berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari selang
pembagi ke polybag/pot.
7)
Stick fertigasi berfungsi untuk mengatur tetesan larutan nutrisi
ke media tanam. Stick fertigasi dipasang pada ujung selang fertigasi dan
ditancapkan ke media tanam.
8)
Nepple berfungsi untuk menyambungkan selang fertigasi dengan
selang pembagi.
3.
Memasang instalasi
fertigasi
Setelah pengisian media tanam ke polybag dan
perlengkapan fertigasi sudah lengkap, selanjutnya adalah memasang instalasi
fertigasi :
1)
Susun polybag/ pot dengan bentuk barisan memanjang.
2)
Untuk menghemat penggunaan selang/pipa, polybag disusun 2 baris
kiri dan kanan secara zig-zag.
3)
Selang/pipa diletakan ditengah-tengah barisan polybag
4)
Letakan tandon nutrisi pada tempat yang terlindungi dari panas
matahari.
5)
Pasang timer dan pompa, kemudian pompa dihubungkan dengan
pipa/selang yang ada ditengah barisan polybag.
6)
Pasang stick fertigasi pada ujung selang fertigasi.
7)
Hubungkan selang fertigasi menggunakan nepple pada pipa/selang
induk.
8)
Tancapkan stick fertigasi pada media tanam
4.
Menyiapkan benih dan
menyemai benih melon hidroponik
Benih melon bisa diperoleh ditoko pertanian.
Setelah benih melon didapat, rendam benih melon pada air hangat kuku selama
kurang lebih 2 jam. Bisa ditambahkan beberapairisan bawang merah pada air
rendaman untuk merangsang perkecambahan. Setelah itu ditiriskan, kemudian benih
dibungkus dengan kertas tisu dan
disimpan dalam kantong plastik hitam yang diikat rapat, letakkan pada tempat
yang hangat, 2 hari kemudian biasanya benih sudah berkecambah.
Siapkan media semai, bisa menggunakan polybag
kecil atau tray semai yang diisi dengan media semai arang sekam. Lubangi media
semai dan letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati-hati. Letakkan
pada tempat teduh yang terlindungi dari hujan. Setelah tumbuh letakan bibit
ditempat yang terkena sinar matahari agar bibit kuat dan tidak etiolasi. Sirm
bibit dengan larutan nutrisi hidroponik ppm rendah (400ppm) seperlunya. Tujuh
atau sepuluh hari kemudian bibit sudah siap dipindah ke polybag.
5.
Menanam bibit melon
hidroponik
Bibit melon siap dipindah tanam kepolybag pada
umur 7-10 HST. Lubangi media tanam sesuai dengan ukuran media semai. Tanam
bibit pada lubang tersebut, satu bibit
satu polybag, tekan-tekan sedikit media tanam disekitar bibit agar kokoh.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit tidak layu atau stres,
kemudian siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik secukupnya. Untuk
penyiraman ini, buat larutan nutrisi hidroponik ppm rendah, yaitu 400-500 ppm.
Keesokan harinya penyiraman yang sekaligus pemberian nutrisi dilakukan dengan
sistem fertigasi.
6.
Pemberian larutan
nutrisi hidroponik
Dosis ppm larutan nutrisi hidroponik dari
mulai tanam hingga panen berbeda-beda, semakin bertambah usia tanaman maka ppm
yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Berikut ini kebutuhan ppm nutrisi untuk
tanaman melon hidroponik pada setiap fase pertumbuhannya :
1)
0 - 7 hari setelah tanam : 500 ppm
2)
8 – 14 hari setelah tanam : 750 ppm
3)
15 – 21 hari setelah tanam : 1000 ppm
4)
22 – 28 hari setelah tanam : 1250 ppm
5)
29 – 35 hari setelah tanam : 1500 ppm
6)
36 hari dan seterusnya sampai panen : 2000 ppm
7.
Frekuensi dan waktu
pemberian larutan nutrisi hidroponik
Agar tanaman melon hidroponik dapat tumbuh
optimal dan berproduksi dengan baik, nutrisi harus diberikan sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Frekuensi dan volume larutan nutrisi yang diberikan juga
semakin ditingkatkan. Berikut ini panduan dasar frekuensi, volume dan waktu
pemberian nutrisi untuk tanaman melon hidroponik :
1)
Nutrisi diberikan mulai jam 07:00 pagi – jam 05:00 sore.
2)
Pada awal pertumbuhan nutrisi diberikan sebanyak 600 ml/hari.
Set timer agar pompa hidup dan mati secara otomatis 5 kali dalam sehari. Sekali
hidup pompa timer diset untuk mengalirkan nutrisi sebanyak 100 ml. Artinya
nutrisi diberikan setiap 2 jam sekali.
3)
Setiap 1 minggu sekali tanaman diberikan air tanpa nutrisi
selama 1 hari.
4)
Jika turun hujan disiang hari, tingkatkan frekuensi dan volume
pemberian larutan nutrisi untuk mengantisipasi hilangnya nutrisi oleh air
hujan.
5)
Tingkatkan frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi sesuai
dengan fase pertumbuhan tanaman.
6)
Jika siang hari panas, siramkan air biasa sebanyak 300-500
ml/polybag disiang hari(sesuaikan dengan kebutuhan) agar tanaman tidak
kekurangan air dan layu.
8.
Pemeliharaan dan
perawatan tanaman melon hidroponik
Selain nutrisi, tanaman melon hidroponik juga
memerlukan pemeliharaan seperti tanaman pada umumnya kegiatan pemeliharaan pada tanaman melon hidroponik antara
lainsebagai berikut :
1)
Memasang ajir/lanjaran. Ajir/lanjaran segera dipasang
setelah penanaman selesai, ajir bisa
menggunakan bambu atau kayu.
2)
Melilitkan batang tanaman melon pada ajir yang sudah disediakan.
3)
Mengecek ph larutan nutrisi dan media tanam secara berkala dan usahakan ph tetap stabil. Jika ph turun,
naikkan dengan ph up dan jika ph naik, turunkan dengan ph down.
4)
Melakukan seleksi buah, buang bakal buah yang kurang bagus dan
sisakan 2-3 buah yang dipelihara dalam 1 pohon.
5)
Pengendalian hama dan penyakit tanaman melon
Gambar 3. Melilitkan tanaman melon
Gambar 4. Pengendalian hama
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil uraian kegiatan Prakerin yang dilaksanakan mulai 17 Januari 2017 sampai
dengan 17 April 2017 di POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG (POLINELA), dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Menanam
melon secara hidroponik dapat meningkatkan kualitas buah
2.
Penggunaan
nutrisi sangat dibutuhkan pada mtode hidroponik, sebagai pengganti unsur hara
yang terkandung dalam tanah
3.
Perencanaan
yang matang dapat mendukung Prakerin ini berjalan dengan baik dan lancar.
4.
Sistem
pengorganisasian berhasil dilaksanakan, dimana setiap anggota bekerja sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5.
Pengawasan
yang dilakukan sehingga hasil yang dicapai berhasil guna dan berdaya guna.
6.
Kerjasama
antar anggota dapat mendukung pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik.
7.
Fungsi kedisiplinan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
8.
Kemampuan
dan ketrampilan yang mendukung terlaksananya prakerin berjalan dengan baik dan
lancar.
4.2 Saran
a.
Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha.
b.
Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada.
c.
Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala
persoalan atau masalah.
d.
Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telah diperoleh
di sekolah.
e.
Meningkatkan daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah harus
senantiasa memberikan dorongan dalam melaksanakan Prakerin.
Terimakasih atas ilmunya 🖒
BalasHapus