Selasa, 01 Januari 2019

Laporan Praktikum Pengaruh daya Oligodinamik pada logam Berat


PENGARUH DAYA OLIGODINAMIK PADA LOGAM BERAT
            
A.      Tujuan Praktikum
       Untuk mengetahui cara menguji daya oligodinamik logam berat dan pengaruhnya terhadap mikroba
B.       Dasar Teori
       Mikroorganisme menyatakan suatu keadaan, yang meskipun masih hidup ( viable ) tetapi tidak mengadakan multiplikasi. Terjadinya keadaan mikrobiastis dapat disebabkan oleh pengaruh fisik seperti , pengeringan , immobilitasi air sel dengan larutan yang tekanan osmotisnya tinggi, atau dengan gabungan dari cara – cara tersebut. Mikrobiostatis kimia dapat disinfiksi adalah dua ungkapan yang perbedannya terletak pada apa yang diartikan dengan mematikan secara cepat ( yaitu disenfeksi ) dan apa yang diartikan dengan mematikan secara lambat ( yaitu mikrobiostatis ). Zat – zat kimia yang merupakan tipe umum dari mikrobiostatis kimia terdiri dari tiga macam yaitu zat warna aniline, sulfonamide, dan antibiotic ( Irianto, 2006 ).
       Zat – zat yang menghambat pembiakan secara bakteri dengan tiada membunuhnya disebut zat antiseptic atau zat bakteriostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut disenfektan, germisida atau bakterisida. Ada disenfektan yang membunuh bakteri dengan tidak merusaknya sama sekali, tetapi zat – zat kimia seperti basa dan asam organic menyebabkan hancurnya bakteri dan mungkin terjadi kehancuran ini akibat dari suatu hidrolisis. Kerusakan bakteri pada umumnya dibagi atas 3 golongan yaitu oksidasi, koagulasi atau penggumpalan protein, depresi dan ketegangan permukaan ( Dwidjoseputro,2005 ). Pada umumnya bakteri yang muda kurang daya tahannya terhadap disenfektan dari pada bakteri yang tua. Faktor – factor yang mempengaruhi daya disenfektan antara lain pekat encernya kosentrasi, kenaikan temperature menambah daya disenfektan, medium juga dapat menawarkan disenfektan. Susu , plasma darah dan zat – zat lain yang serupa protein sering melindungi bakteri terhadap pengaruh disenfektan tertentu ( Dwidjoseputro,2005 ).
       Beberapa disenfektan dan antiseptic , zat – zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dapat dibagi atas gram – gram logam , fenol dan senyawa - senyawa lain yang sejenis, formal dehida , alkohol, yodium klor dan persenyawaan klor, zat warna , detergen , sulfona muda, dan antibiotic ( Dwidjoseputro,2005 ).
       Menurut Waksman, antibiotic adalah zat – zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme , dan zat – zat itu dalam jumlah yang sedikit pun mempunyai daya penghambat kegiatan mikroorganisme yang lain. Antibiotik yang pertama dikenal adalah penisilin, suatu zat yang dihasilkan oleh jamur penicilium. Sp. Penisilin ditemukan oleh flerning pada tahun 1929, namun baru sejak tahun 1943 antibiotik ini banyak digunakan sebagai pembunuh bakteri. Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri dikatakan mempunyai spectrum luas, sebaliknya antibiotic yang hanya efektif untuk spesies tertentu mempunyai spectrum yang sempit. Sebelum suatu antibiotic digunakan untuk keperluan pengobatan, maka perlulah terlebih dahulu antibiotic diuji efeknya terhadap spesies bakteri tertentu. Sesuai dengan keperluan , maka suatu antibiotic dapat diberikan kepada seorang pasien dengan jalan penyuntikan dapat dilakukan dengan intra moskular ( Dwidjoseputro,2005 ).
       Kekuatan antibiotic yang diproduksi harus disesuaikan dengan “ Internasional Standard Sample “ dan satuan internasional. Pada umumnya contoh baku internasional dari suatu antibiotic mengandung sejumlah antibiotic yang telah dimurnikan secara teliti, baik terhadap kekuatannya maupun keaktifannya. Ada beberapa cara untuk menentukan preparat antibiotic. Penentuan kekuatan ini dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut, menghitung daerah penghambatan dalam dalam lempeng agar dapat menentukan kosentrasi terkecil yang masih dapat menghambat pertumbuhan ( MIC ) dari suatu antibiotic terhadap organisme yang belum diketahui , dan untuk mengetahui konsentrasi antibiotic yang dapat tercapai dalam cairan tubuh atau jaringan ( Irianto, 2006 ).
       Berdasarkan luas aktifitasnya antibiotika dapat digolongkan atas zat – zat dengan aktifitas sempit dan zat – zat dengan aktifitas luas , adapun penggolongan antibiotika adalah sebagai berikut golongan penisilin , golongan sefalosparin, golongan aminoglikosida , golongan chlorampenicol, golongan tetrasidin, golongan makrosida, golongan quinolon ( Waluyo,2004 ).
       Pada mulanya diduga mekanisme aktifitasnya antimikroba adalah antagonisme kompetitif, tetapi nyatanya organisme kompetitif jarang terjadi. Kebanyakan zat antimikroba yang efektif kerjanya mengganggu sintesis penyusunan atau komponen – komponen makromolekul sel. ( Irianto, 2006 ).
C.      Alat dan Bahan
Alat : petridish, logam tembaga, pinset.
Bahan :Biakan murni bakteri dalam media nutrient cai umur 24 jam, medium nutrient agar tegak, larutan asam nitrat10%,
D.      Cara Kerja
1.    Membersihkan logam tembaga dengan merendamnya kedalam larutan asam nitrat.
2.    Kemudian mencucinya menggunakan air steril hingga asamnya tercuci.
3.    Meletakan logam ditengah-tengah petridisk.
4.    Mencairkan medium nutrient agar tegak dan dinginkan sampai setengah dingin.
5.    Menginokulasikan biakan bakteri sebanyak satu ose.
6.    tuangkan kedalam petri lalu ditutup dan dipinggirnya diberi perekat, agar kuat.
7.    Lalu diinkubasikan selama 48 jam.
8.    gambar dan ukur  zona penghambat oleh logam tembaga.
E.      Pembahasan
       Daya oligodinamik berprinsip pada interaksi antara logam yang terionisasi dengan gugus  sulfihidril  pada protein  sel yang menyebabkan denaturasi. Oligodinamik sendiri memiliki arti sebagai daya hambat atau mematikan dari logam terhadap mahluk hidup, sehingga variasi yang  diberikan pada uji ini adalah logam. Logam yang digunakan adalah uang logam berwarna kuning.
       Pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan bakteri adalah dimana ion-ion dari beberapa logam berat dalam konsentrasi yang rendah berdaya meracuni bakteri. Daya ini dapat dilihat apabila sekeping tembaga kemudian dituang ke dalam medium PDA yang sebelumnya telah diinokulasikan dengan bakteri, dimana setelah 48 jam akan terlihat pertumbuhan bakteri yang tidak merata, zona dimana titik-titik koloni tidak tumbuh disebut dengan zona oligodinamik atau zona bening.
       Dari hasil pengamatan menunjukan uang logam yang berwarna kuning dapat bersifat desinfektan pada microorganisme hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak adanya mikroorganisme yang tumbuh (berwarna bening) disekitar uang logam tersebut. Mikroorganisme tersebut tumbuh, namun agak menjauh dari uang logam yang mengandung daya oligodinamik.
G.      Kesimpulan
Dari hasil pratikum uji daya oligodinamik pada uang logam dapat disimpulkan bahwa :
1.      Logam tembaga yang digunakan mampu menghambat pertumbuhan mikroba yang dapat dibuktikan dengan adanya luas wilayah jernih pada zona hambat.
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan diantaranya adalah komponen – komponen medium, takaran inokolum, lamanya inkubasi, dan aktivitas metabolisme mikroorganisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar